Sebutir Kisahku Bersama Kawan
Ketika aku terbangun dari tempatku berbaring disebuah kamar kecil
didalam rumahku, saat ku bersandar didinding yg dingin memori
menyedihkan itu pun muncul dibenakku tak kusangka hari itu terasa sangat
menyedihkan ketika teringat saat semua kawanku terlarut dalam suasana
duka karena salah satu kawanku mengalami kecelakaan dan harus kehilangan
nyawanya dan pergi meninggalkan kami untuk selamanya, dimana pada saat
itu kami sedang bermain disebuah stasiun yang terletak tak jauh dari
rumah kami, disanalah kami biasa bermain bersama terbakar panasnya
mentari dikala siang hari, ketika itu kawanku membawa seorang wanita
yang ternyata adalah kekasihnya ia pun memperkenalkan wanita itu kepada
kami, setelah kami saling memperkenalkan diri kami pun
berbincang-bincang satu sama lain, karena pada saat itu situasi di
stasiun sangatlah padat kami memutuskan untuk mencari tempat untuk
mengobrol, diatas sebuah rel keretalah yang akhirnya menjadi tempat kami
mengobrol, saat kami sedang asik mengobrol sebuah kereta ingin melintas
di rel yang kami duduki, kami pun bergegas beranjak dari tempat itu dan
tak disangka kekasih kawanku tersandung rel kereta tersebut dan
terjatuh, saat itu juga kereta yang ingin melintas sudah tak jauh
dari
tempat kekasih kawanku terjatuh, entah tekad atau rasa apa yang
menggerakan kawanku sehingga ia berlari ingin menyelamatkan kekasihnya
itu, kawanku pun membangunkan kekasihnya yang terjatuh itu dan kemudian
mendorongnya ke arahku dan kawanku yang lain, kami pun menangkap wanita
itu dan menjauhkannya dari rel, karena pada saat itu kereta sudah
tinggal beberapa meter dari kawanku, kawanku itu menoleh ke arah kami
dan juga kekasihnya sambil tersenyum, dan tragedi itu pun terjadi
kawanku ditabrak kereta yang sedang melintas kami semua terkejut dan
sangat panik pada saat itu termasuk kekasihnya yang masih tak percaya
pacarnya tertabrak kereta karena menyelamatkannya. Ketika itu kereta
berhenti dan kawan kami sudah tergeletak tak bernyawa dengan tubuh yang
setengah hancur, pada saat itu pula suasana di stasiun pun menjadi
ramai, kami yang masih tak percaya kejadian pada saat itu terduduk lemas
disebuah pagar kawat dan tak mampu beranjak berdiri untuk melihat kawan
kami yang jasadnya sudah di pindahkan oleh satpam stasiun tersebut dan
setelah beberapa lama salah satu kawanku menelpon keluarganya dan
membawanya kerumah duka, setelah dimandikan dan didoakan jasad kawanku
itu pun dimakamkan. Tragedi hari itu pun tak pernah hilang dari benak
kami dan juga kekasih kawanku yang sampai saat ini ia menutup diri dari
pergaulan di luar sana karena trauma akan kejadian yang menimpa kawanku
yang sama sekali tak pernah ada dipikiran kami bahwa ia akan
meninggalkan kami begitu cepat, semua itu adalah takdir Tuhan yang tak
pernah kami duga